Latest: Add Latest Article Here | Recommended: Add Recommended Article Here
Subscribe For Free Latest Updates!

We'll not spam mate! We promise.

Tuesday, November 1, 2016




 Agama islam dakwah nabi muhammad saw kelas x (10)

1. AGAMA ISLAM DAKWAH RASULULLAH PERIODE MEKAH

2. NAMA ANGGOTA : ALIFIA INDRASWARI RAHAYU DYAH SARI KUSUMAWATI HARITS DAFFA HILMI S. LIVIA MEIDY SHIFA NOER RACHMAT O. ROSSI SINTYA DEWI

3.  Sesudah turun wahyu yang pertama, malaikat Jibril beberapa lama tidak turun, sehingga Rasulullah sangat menanti kedatangannya. Beliaupun selalu datang ke gua Hira’ sebagaimana kebiasaanya.  Pada suatu hari, kedengaranlah oleh beliau bunyi suara dari langit lalu diangkatkannya kepalanya ke atas, kelihatanlah oleh beliau malaikat Jibril. Melihat pemandangan itu, tubuh beliau berasa gemetar. Beliau pulang ke rumahnya dalam keadaan takut. Sesampainya di rumah, beliau terus sambil berkata kepada keluarganya “Selimutilah aku! Selimutilah aku!” Maka, diselimuti oleh mereka. Dalam keadaan semacam itu, datanglah Jibril menyampaikan firman Allah kepada beliau yang artinya :  Artinya : “Hai orang yang berselimut! Bangun dan beri ingatlah! Hendaklah engkau besarkan Tuhan-mu! Dan bersihkanlah pakaianmu! Jauhilah perbuatan dosa! Janganlah engkau memberi karena hendak mendapat balasan banyak! Hendaklah engkau sabar karena Tuhanmu!” Dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekah

4. Tahapan Dakwah Rasulullah  Setelah turun ayat di atas, Rasulullah berdakwah dengan cara menyeru keluarga dan sahabat-sahabat beliau yang paling karib. Percaya adanya Tuhan dan meninggalkan pemujaan berhala. a) Pada fase ini ada beberapa orang yang dapat menerima seruan Muhammad, yaitu : isteri beliau, Ali Putera paman beliau, dan Zaid sahaya beliau. Amat erat, Abu Bakar pun segera iman kepada Nabi. Banyak orang yang masuk Islam dengan perantaraan Abu Bakar. Mereka terkenal dengan nama “Assabiqunal Awwalun” (orang-orang yang lebih dahulu masuk Islam). Mereka ialah Usman bin ‘Affan Zuber Ibnul Awwam, Sa’ad Ibnu Abi Waqqash, Abdur Rahman Ibnu ‘Auf, Thalhah Ibnu ‘Ubaidillah, Abu’Ubaidah Ibnu Jarrah, dan Al Arqam Ibnu Abil Arqam. Rumah Al Arqam Ibnu Abil Arqam dijadikan markas seruan kepada agama baru itu. b) Menyeru Bani Abdul Menyeru Bani Abdul Muthalib, ini adalah fase yang kedua. Fase ini dimulai oleh Rasulullah sesudah Allah menurunkan firman-Nya yang artinya. Artinya : “Beri ingatlah familimu yang dekat-dekat”. (QS. Asy-Syu’ara : 214) Nabi menyeru Bani Abdul Mutthalib. Sesudah mereka berkumpul berkatalah Nabi : “Menurut yang saya ketahui belum pernah seorang pemuda membawa sesuatu untuk kaumnya yang lebih utama dari apa yang saya bawa untuk kamu. Saya bawa untuk kamu segala kebaikan dunia dan akhirat. Perkataan Nabi ini disambut dengan baik dan dibenarkan oleh sebagian mereka, tetapi sebagian lagi mendustakannya. Abu Lahab paman Nabi sendiri sangat mendustakan : demikian juga istri Abu Lahab itu. Abu lahab berkata : “Celakalah engkau! Apa untuk inikah kami engkau panggil?”. Berkaitan dengan perilaku Abu Lahab ini Allah berfirman : Artinya : Binasalah hendaknya kedua tangan Abu Lahab, dan binasalah Abu Lahab itu. Hartanya dan apa yang telah diusahakannya tidaklah membei faedah kepadanya. Dia akan dimasukkan ke dalam neraka yang bergejolak, begitu juga isterinya, pemikul kayu bakar itu. pada leher isterinya tali dari serat-serat.” (QS. Al-Lahab : 1-5)

5. STRATEGI DAKWAH RASULULLAH SAW PERIODE MEKAH 1. Dakwah secara Sembunyi-sembunyi Pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi ini, Rasulullah SAW menyeru untuk masuk Islam, orang-orang yang berada di lingkungan rumah tangganya sendiri dan kerabat serta sahabat dekatnya. Mengenai orang-orang yang telah memenuhi seruan dakwah Rasulullah SAW tersebut adalah: Khadijah binti Khuwailid (istri Rasulullah SAW, wafat tahun ke-10 dari kenabian), Ali bin Abu Thalib (saudara sepupu Rasulullah SAW yang tinggal serumah dengannya), Zaid bin Haritsah (anak angkat Rasulullah SAW), Abu Bakar Ash-Shiddiq (sahabat dekat Rasulullah SAW) dan Ummu Aiman (pengasuh Rasulullah SAW pada waktu kecil). Abu Bakar Ash-Shiddiq juga berdakwah ajaran Islam sehingga ternyata beberapa orang kawan dekatnya menyatakan diri masuk Islam, mereka adalah: ۞ Abdul Amar dari Bani Zuhrah ۞ Abu Ubaidah bin Jarrah dari Bani Haris ۞ Utsman bin Affan ۞ Zubair bin Awam ۞ Sa’ad bin Abu Waqqas ۞ Thalhah bin Ubaidillah. Orang-orang yang masuk Islam, pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi, yang namanya sudah disebutkan d atas disebut Assabiqunal Awwalun (pemeluk Islam generasi awal).

6.  Dakwah secara terang-terangan Ibnu Ishaq berkata, “Orang-orang memeluk Islam secara bergelombang, baik laki-laki maupun wanita, sehingga berita tentang Islam tersebar luas di kota Makkah, dan Islam menjadi bahan pembicaraan. Setelah itu Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan Rasul-Nya menyampaikan Islam dan mengajak manusia secara terang-terangan, menampakkan perintah Allah kepada manusia, sekaligus mengajak mereka kepada-Nya…” Ibn Ishaq berkata lagi. “Lalu Allah Swt. berfirman kepada Rasulullah saw: ْْ‫ع‬َ‫د‬ْ‫ص‬‫ا‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ُْ‫ر‬َ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ت‬ْْ‫ض‬ ِ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ َ‫و‬ِْ‫ن‬َ‫ع‬َْ‫ين‬ِ‫ك‬ ِ‫ر‬ْ‫ش‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ “Sampaikanlah olehmu secara terang-etrangan segala yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang- orang musyrik.” (QS al-Hijir [15]: 94). Allah Swt. juga berfirman: ْْ‫ر‬ِ‫ذ‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫و‬َْ‫َك‬‫ت‬ َ‫ير‬ِ‫ش‬َ‫ع‬َْ‫ين‬ِ‫ب‬ َ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫أل‬‫ا‬ْْ‫ض‬ِ‫ف‬ْ‫اخ‬ َ‫و‬َْ‫ك‬َ‫ح‬‫َا‬‫ن‬َ‫ج‬ِْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫ات‬َْ‫ك‬َ‫ع‬َ‫ب‬َْ‫ن‬ِ‫م‬َْ‫ين‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ْْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬َْ‫ك‬ ْ‫و‬َ‫ص‬َ‫ع‬ُْ‫ق‬َ‫ف‬ْْ‫ل‬‫ي‬ِِّ‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫يء‬ ِ‫ر‬َ‫ب‬‫ا‬‫م‬ِ‫م‬َْ‫ون‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ “Berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. Jika mereka mendurhakaimu, katakanlah, “Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kalian kerjakan.” (QS asy-Syu’ara [26]: 214-216). Tahap-tahap dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan ini antara lain sebaga berikut: Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk menghadiri jamuan makan dan mengajak agar masuk Islam. Walau banyak yang belum menerima agama Islam, ada 3 orang kerabat dari kalangan Bani Hasyim yang sudah masuk Islam, tetapi merahasiakannya. Mereka adalah Ali bin Abu Thalib, Ja’far bin Abu Thalib, dan Zaid bin Haritsah. Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk kota Mekah, terutama yang berada dan bertempat tinggal di sekitar Ka’bah untuk berkumpul di Bukit Shafa. Pada periode dakwah secara terang-terangan ini juga telah menyatakan diri masuk Islam dari kalangan kaum kafir Quraisy, yaitu: Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Nabi SAW) dan Umar bin Khattab. Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam pada tahun ke-6 dari kenabian, sedangkan Umar bin Khattab (581-644 M).

7.  Rasulullah SAW menyampaikan seruan dakwahnya kepada para penduduk di luar kota Mekah. Sejarah mencatat bahwa penduduk di luar kota Mekah yang masuk Islam antara lain: ۞ Abu Zar Al-Giffari, seorang tokoh dari kaum Giffar. ۞ Tufail bin Amr Ad-Dausi, seorang penyair terpandang dari kaum Daus. ۞ Dakwah Rasulullah SAW terhadap penduduk Yastrib (Madinah). Gelombang pertama  tahun 620 M, telah masuk Islam dari suku Aus dan Khazraj sebanyak 6 orang. Gelombang kedua tahun 621 M, sebanyak 13 orang, dan pada gelombang ketiga tahun berikutnya lebih banyak lagi. Diantaranya Abu Jabir Abdullah bin Amr, pimpinan kaum Salamah. Pertemuan umat Islam Yatsrib dengan Rasulullah SAW pada gelombang ketiga ini, terjadi pada tahun ke-13 dari kenabian dan menghasilkan Bai’atul Aqabah. Isi Bai’atul Aqabah tersebut merupakan pernyataan umat Islam Yatsrib bahwa mereka akan melindungi dan membela Rasulullah SAW. Selain itu, mereka memohon kepada Rasulullah SAW dan para pengikutnya agar berhijrah ke Yatsrib.  Masyarakat Arab, khususnya di Mekkah pada masa Nabi Muhammad saw diutus menjadi rasul dalah masyarakat yang memiliki kebiasaan sebagai berikut 1. Menyembah berhala. Pada saat itu mekkah merupakan kota pusat perdagangan peribadatan orang Arab. Mereka memuja dan menyembah patung atau berhala sebagai tuhan. Ratusan berhala terdapat di Ka’bah, di antaranya berhala yang terbesar dan terpopuler, yaitu Latta,Uzza, dan Manat. 2. Penduduk Mekkah sangat memerhatikan dan memelihara kedudukan tata nilai yang tinggi dan istimewa karena hal semacam itu memberikan kehidupan yang makmur dan mekkah. Mereka juga menjual belikan budak belian dan wanita. 3. Masyarakat mekkah gemar minum – minuman keras, nerjudi, dan berzina serta berlomba – lomba mencari kedudukan dan harta benda. Merka lebih memintingkan kehidupan duniawi sehingga mereka lupa dengan kehidupan di akhirat kelak. 4. Bangsa rab pada saat itu terpecah menjadi suku – suku (kabilah) yang saling membagaakan diri dengan suku mereka masing – masing. Sering sekali terjadi pertikaian, bersilisih paham, bahkan peperangan yang terjadi di antara mereka di sebabkan perkara – perkara kecil atau memperebutkan kekuasaan. 5. Kebiasaan oreng arab memberikan penghargaan terhadap orang lain yang di dasarkan atas kedudukan, keturunan,kebangsawanan, atu kekayaan. Seseorang yang berakhlak dan berilmu mendapatkan penghargaan atu kehormatan apabila ia bukan berasal dari keturunan bangsawan.

8. Reaksi Kaum Quraisy Terhadap Dakwah Rasulullah Di Mekah Reaksi kaum Quraisy terhadap gerakan Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw. Begitu cepat berkembang dan hal tersebut sangat menghawatirkan para pemimpin dan pembesar Quraisy. Mereka takut bahwa kedudukan mereka yang semula begitu dihormati dan berkuasa akan menjadi tersaingi dengan kekuatan Islam. Menurut pendapat mereka, tunduk kepada Rasulullah berarti sama dengan tunduk dan menyerahkan kepemimpinan atau kekuasaan kepada keluarga Muhammad, yaitu bani Abdul Muthalib. Diantara reaksi kaum Quraisy terhadap dakwah Rasulullah saw. Antara lain sebagai berikut. 1. Kemarahan Kaum Quraisy Kaum Quraisy marah karena menganggap bahwa ajaran yang disampaikan Nabi Muhammad saw. Menghina tuhan-tuhan berhala mereka. 2. Intimidasi terhadap Umat Islam Kaum Quraisy memaksa budak-budak mereka yang telah masuk Islam untuk kembali kepada agama berhala. Apabila menolak maka mereka disiksa hingga mereka menyerah atau sekarat. 3. Mempengaruhi Paman Rasulullah (abu Thalib) Beberapa tokoh Quraisy menemui Abu Thalib dan meminta agar Muhammad menghentikan kegiatannya dalam menyiarkan Islam. Akan tetapiMuhammad saw. Menolak dan dengan tegas berkata kepada pamannya,” Demi Allah, wahai paman sekiranya mereka letakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan pekerjaan ini (menyeru kepada agama Allah) sehingga ia tersiar (di muka bumi ini) atau aku akan binasa karenanya, tetapi aku tidak akan menghentikan pekerjaan ini. 4. Penganiayaan dan Hijrah ke Habsyah Kaum Quraisy melancarkan gangguan dan penghinaan kepada Rasulullah saw. Serta menyiksa hingga ke luar batas kemanusiaan terhadap pengikut-pengikut Beliau. Akhirnya Muhammad saw. Menganjurkan agar mereka hijrah ke Habsyah (Abesinia) yang masyarakatnya banyak menganut Kristen. Raja Habsyah pada saat itu bernama Najasyi dan dikenal sangat adil

9. Menghadapi tantangan dari kaum Quraisy  Dalam menghadapi tantangan dari kaum kafir Quraisy, salah satunya Nabi Muhammad SAW menyuruh 16 orang sahabatnya, termasuk ke dalamnya Utsman bin Affan dan 4 orang wanita untuk berhijrah ke Habasyah (Ethiopia), karena Raja Negus di negeri itu memberikan jaminan keamanan. Peristiwa hijrah yang pertama ke Habasyah terjadi pada tahun 615 M.  Suatu saat keenam belas orang tersebut kembali ke Mekah, karena menduga keadaan di Mekah sudah normal dengan masuk Islamnya salah satu kaum kafir Quraisy, yaitu Umar bin Khattab. Namun, dugaan mereka meleset, karena ternyata Abu Jahal labih kejam lagi.  Akhirnya, Rasulullah SAW menyuruh sahabatnya kembali ke Habasyah yang kedua kalinya. Saat itu, dipimpin oleh Ja’far bin Abu Thalib. Pada tahun ke-10 dari kenabian (619 M) Abu Thalib, paman Rasulullah SAW dan pelindungnya wafat. Empat hari setelah itu istri Nabi Muhammad SAW juga telah wafat. Dalam sejarah Islam tahun wafatnya Abu Thalib dan Khadijah disebut ‘amul huzni (tahun duka cita)

10. Substansi dan strategi dakwah rasulullah saw. Periode mekah  Bagian terpenting yang menjadi fokus dakwah Rasulullah saw. Periode Mekah dapat dilihat antara lain sebagai berikut. 1. Memperbaiki akhlak masyarakat Mekah yang mengalami dekadensi moral, seperti tumbuh suburnya kebiasaan berjudi, minum Khamer, dan berzina. 2. Memperbaiki dan meluruskan cara menyembah Tuhan. Agama berhala menyembah patung-patung. Rasulullah saw. Mengajak untuk beralih pada Islam yang hanya menyembah kepada Allah, Tuhan yang Maha Esa serta menjauhi sikap musyrik. 3. Menegakkan ajaran Islam tentang persamaan hak dan derajat di antara manusia. 4. Mengubah kebiasaan bertaklid kepada nenek moyang dan meluruskan segala adat- istiadat, kepercayaan dan upacara-upacara keagamaan. 5. Nabi Muhammad saw. berdakwah dengan sabar, ikhlas, dan tegas di antaranya dengan tidak memaksakan kehendak dan lemah lembut.

11. Dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah • Pada abad ke-5 sejarah dakwah Rasulullah SAW. Di Mekah, bangsa Quraisy dengan segala upaya berusaha melumpuhkan gerakan Muhammad SAW. Hal ini dibuktikan dengan pemboikotan terhadap Bani Hasyiim dan Bani Muthalib (keluarga besar Muhammad SAW.). beberapa pemboikotan tersebut antara lain : a. Memutuskan hubungan perkawinan. b. Memutuskan hubungan jual beli. c. Memutuskan hubungan ziarah-menziarahi. d. Tidak ada tolong menolong. • Pemboikotan itu tertulis di atas selembar sahitah atau plakat yang digantungkan di Kakbah dan tidak akan dicabut sebelum Muhammad SAW. Menghentikan gerakannya. Selama tiga tahun lamanya Bani Hasyim dan Bani Muthalib menderita kemiskinan akibat pemboikotan itu. Banyak pengikut Rasulullah yang menyingkir ke luar kota Mekah untuk mempertahankan hidup untuk menyelamatkan diriUjian bagi Rasulullah SAW. Juga bertambah berat dengan wafatnyadua orang yang sangat dicintainya, yaitu pamannya, Abu Thalib dalam usia 87 tahun dan istrinya, yaitu Khadijah. Peristiwa tersebut yang terjadi pada tahun ke-10 dari masa kenabian (620 M) dalam sejarah disebut Amul Huzni (tahun kesedihan atau tahun duka cita).

12. Faktor yang mendorong hijrahnya Nabi SAW • Ada tanda-tanda baik pada perkembangan Islam di Yatsrib 1. pada tahun 621 M telah datang 13 orang penduduk Yatsrib menemui Nabi Muhammad SAW di bukit Akabah. 2. pada tahun berikutnya, 622 M datang lagi sebanyak 73 orang Yatsrib ke Mekkah yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj. Saat itu mereka tampaknya datang untuk melakukan haji, tetapi sesungguhnya kedatangan mereka adalah untuk menjumpai rasulullah SAW dan mengundang mereka agar pindah ke Yatsrib. Mereka berjanji akan membela dan mempertahankan serta melindungi Rasulullah besert para pengikut dan keluarganya seperti melindungi keluarga mereka sendiri. Perjanjian ini disebut Perjanjian Aqabah II. Akhirnya, Rasululah SAW menyuruhlah sahabat- sahabat Nabi pindah bersama. 2. Rencana pembunuhan Nabi saw oleh kaum Quraisy yang hasil kesepakatannya  diputuskan oleh pemuka-pemuka Quraisy di Darun Nadwah. Mereka menyatakan bahwa :  Mereka sangat khawatir jika Muhammad dan pengikutnya telah berkuasa di Yatsrib. Pasti Muhammad akan menyerang kafilah-kafilah dagang Quraisy yang pulang pergi ke Syam. Hal itu akan mengakibatkan kerugian bagi perniagaan mereka.  Membunuh Nabi saw sebelum beliau ikut pindah ke Yatsrib. Dengan cara setiap suku Quraisy mengirimkan seorang pemuda tangguh sehingga apabila Rasulullah SAW terbunuh, keluarganya tidak akan mampu membela diri di hadapan seluruh suku Quraisy, kemudian mengepung rumah Nabi SAW dan akan membunuhnya di saat fajar, yakni ketika Rasulullah SAW akan melaksanakan sholat Subuh.  Rencana-rencana tersebut diketaui oleh Nabi saw dan para pemuda Qurasy terkacoh. Karena yang tidur adalah Ali bin Abi Thalib bukan Rsulullah SAW. Rasulullah SAW sudah berangkat lebih awal dan sudah mengetahu kejahatan itu sebelum para pemuda Quraisy datang. Mereka mengejar dan menjelajahi seluruh kota untuk mencari Nabi saw tetapi hasilnya nihil. Kemudian Nabi bersama pengikutnya melanjutkan perjalanannya menelusuri pantai laut merah

13. Hikmah Allah Swt. Dari peristiwa isra dan mi’raj antar lain sebagai berikut. 1. Karunia dan keistimewaan tersendiri bagi Nabi Muhammad SAW. Yang tidak pernah diberikan Allah SWT. Kepada manusia dan nabi-nabi sebelumnya. 2. Memberikan penambahan kekuatan iman keyakinan Beliau sebagai rasul untuk terus menyerukan agama Allah SWT kepada seluruh umat manusia. 3. Menjadi ujian bagi kaum muslimin sendiri sejauh mana mereka beriman dan percaya kepada kejadian yang menakjubkan itu yang hanya ditempuh dalam waktu semalam. Peristiwa ini dijadikan olok-olok oleh kaum Quraisy dan menuduh Nabi Muhammad SAW. Sudah gila. Meski demikian, ada orang yang beriman atau percaya terhadap kejadian ini, yaitu Abu Bakar sehingga nama Beliau ditambahkan dengan gelar As Sidhiq.

14. Hikmah Sejarah Dakwah Rasulullah SAW. Periode Madinah 1. Dengan persaudaraan yang telah dilakukan oleh kaum Muhajirin dan kaum Anshardapat memberikan rasa aman dan tentram. 2. Persatuan dan saling menghormati antar agama 3. Menumbuh-kembangkan tolong menolong antara yang kuat dan lemah, yang kaya dan miskin 4. Memahami bahwa umat Islam harus berpegang menurut aturan Allah swt 5. memahami dan menyadaribahwa kita wajib agar menjalin hubungan dengan Allah swt dan antara manusia dengan manusia 6. Kita mendapatkan warisan yang sangat menentukan keselamatan kita baik di dunia maupun di akhirat. 7. Menjadikan inspirasi dan motivasi dalam menyiarkan agama Islam 8. Terciptanya hubungan yang kondusif

15. Sikap dan perilaku yang mencerminkan dakwah Rasulullah SAW 1. Mengimani dengan sebenar-benarnya bahwa muhammad saw adalah rasul dan nabi penutup para nabi 2. Mencintai rasullulah saw 3. Mensosialisasikan sunnah nabi saw 4. Gemar dan senang membaca buku sejarah nabi-nabi 5. Memelihara silaturahmi dengan sesama manusia 6. Berkunjung ke tanah suci mekkah atau madinah untuk melihat/ menapak tilas perjuangan nabi muhammad saw 7. Mempelajari dan memahami al quran dan hadis-hadisnya 8. Senantiasa berjihad dijalan allah 9. Aktif/ikut serta dalam acara kepanitiaan untuk memperingati hari- hari besar islam 10. Merawat dan melestarikan tempat ibadah (masjid) 11. Menekuni dan mempelajari warisan nabi saw

16. Perjanjian Perdamaian Dengan Kaum Yahudi  Diantara isi perjanjian yang dibuat Nabi Muhammad SAW dengan kaum Yahudi itu antara lain: 1. Bahwa kaum Yahudi hidup damai bersama-sama dengan kaum Muslimin; kedua belah pihak bebas memeluk dan menjalankan agama masing-masing. 2. Kaum Muslimin dan kaum Yahudi wajib bertolong-tolongan, untuk melawan siapa saja yang memerangi mereka, dan orang-orang Islam memikul belanja mereka sendiri pula. 3. Kaum Muslimin dan kaum Yahudi wajib nasehat-menasehati, dan tolong-menolong dan melaksanakan kebajikan dan keutamaan. 4. Bahwa kota Madinah adalah kota suci yang wajib dihormati oleh mereka yang terikat dengan perjanjian itu. 5. Kalau terjadi perselisihan di antara kaum Yahudi dengan kaum Muslimin, sekiranya dikhawatirkan akan mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan, maka urusan itu hendaklah diserahkan kepada Allah dan Rasul. 6. Bahwa siapa saja yang tinggal di dalam atau di luar dari kota Madinah, wajib diperlindungi keamanan dirinya, kecuali orang yang dzalim dan bersalah, sebab Allah menjadi pelindung orang-orang yang baik dan berbakti.


17. Sikap dan perilaku yang mencerminkan dakwah Rasulullah SAW 1. Mengimani dengan sebenar-benarnya bahwa muhammad saw adalah rasul dan nabi penutup para nabi 2. Mencintai rasullulah saw 3. Mensosialisasikan sunnah nabi saw 4. Gemar dan senang membaca buku sejarah nabi-nabi 5. Memelihara silaturahmi dengan sesama manusia 6. Berkunjung ke tanah suci mekkah atau madinah untuk melihat/ menapak tilas perjuangan nabi muhammad saw 7. Mempelajari dan memahami al quran dan hadis-hadisnya 8. Senantiasa berjihad dijalan allah 9. Aktif/ikut serta dalam acara kepanitiaan untuk memperingati hari- hari besar islam 10. Merawat dan melestarikan tempat ibadah (masjid) 11. Menekuni dan mempelajari warisan nabi saw

0 comments :

Post a Comment



Copyright © 2017 - new dark - All Rights Reserved
(Articles Cannot Be Reproduced Without Author Permission.)
Design By : Safedark & dark | Powered By: Blogger