Latest: Add Latest Article Here | Recommended: Add Recommended Article Here
Subscribe For Free Latest Updates!

We'll not spam mate! We promise.

Wednesday, August 9, 2017



Contoh Makalah Seni Budaya:seni tari,genre dll

BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun dalam lingkup negara kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka perkembangan tersebut tidak terlepas dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia.
Pada saat itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis menguasai seluruh Asia Tenggara, kecuali Thailand. Menurut Soedarsono (1977), salah seorang budayawan dan peneliti seni pertunjukan Indonesia, menjelaskan bahwa, “secara garis besar perkembangan seni pertunjukan Indonesia tradisional sangat dipengaruhi oleh adanya kontak dengan budaya besar dari luar (asing)”. Berdasarkan pendapat Soedarsono tersebut, maka perkembangan seni pertunjukan tradisional Indonesia secara garis besar terbagi atas periode masa pra pengaruh asing dan masa pengaruh asing. Namun apabila ditinjau dari perkembangan masyarakat Indonesia hingga saat ini, maka masyarakat sekarang merupakan masyarakat Indonesia dalam lingkup negara kesatuan. Tentu saja masing-masing periode telah menampilkan budaya yang berbeda bagi seni pertunjukan, karena kehidupan kesenian sangat tergantung pada masyarakat pendukungnya.

Tarian daerah Indonesia dengan beraneka ragam jenis tarian indonesia seni tari membuat indonesia kaya akan adat  kebudayaan kesenian. Dengan mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi di indonesia mudah-mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini. Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri. Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihakkeraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.

BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SENI TARI
Secara harfiah, istilah seni tari diartikan sebagai proses penciptaan gerak tubuh yang berirama dan diiringi musik yang berlandaskan rasa dan karsa. Namun, beberapa ahli tari memiliki gagasan tersendiri mengenai istilah seni tari.
Berikut ini pendapat beberapa ahli, diantaranya:
1. Aristoteles
Tari merupakan gerakan ritmis yang tujuannya untuk memberikan gambaran karakter dan kehidupan manusia sebagaimana mereka berperilaku ataupun menderita.
2. Bagong Sudito
Menurut Bagong, seni tari ialah gerak ritmis yang sesuai dengan irama dan bertujuan mengekspresikan perasaan.
3. Cooric Harting
Seni tari menurut Cooric ialah serangkaian gerakan ritmis disertai irama yang dilakukan dalam satu waktu dan ruang.
4. Soedarsono
Seni tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan dalam bentuk gerakan tubuh yang indah dan ritmis.
5. Yulianti Parani
Tari merupakan gerak ritmis seluruh atau sebagiannya dari tubuh yang baik secara individu ataupun berkelompok yang disertai ekspresi tertentu.

B.  Fungsi Seni Tari dan Contohnya
1. Sarana upacara – tari jenis ini sebagai sarana upacara banyak macamnya, seperti untuk upacara keagamaan atau upacara penting lainya. contohnya adalah tari pendet dari Bali yang digunakan saat upacara keagamaan, para penari membawa bokor yang berisi bunga sebagai sesaji untuk persembahan. Selain itu ada tari Gantar dari Kalimantan, disajikan saat upacara adat selamatan untuk Dewi Sri.
2. Sarana Hiburan – tari jenis ini tujuannya untuk menghibur penonton, biasanya penonton yang ikut terhibur juga ikut menari karena lagunya enak dan mengasyikkan. Contoh tari hiburan adalah tari Tayub dari Jawa Tengah, ini adalah tari hiburan yang dipertunjukkan sehabis panen. Contoh lainnya ada juga tari Giring-Giring dari Kalimantan, tari Serampang Duabelas dari Sumatera dan tari Maengket.
3. Sarana Penyaluran Terapi – tari jenis ini ditunjukkan untuk yang berkebutuhan khusus seperti penyandang cacat fisik. Penyalurannya dilakukan secara langsung  dan tidak langsung.
4. Sarana Pendidikan -tari jenis ini mempunyai tujuan untuk mendidik anak agar bersikap dewasa dan terjaga dari pergaulan yang melanggar norma-norma.
5. Sarana Pergaulan -tari jenis ini merupakan tari yang melibatkan beberapa orang. maka dari itu kegiatan itu bisa berfungsi sebagai sarana pergaulan
6. Sarana Pertunjukkan -tari jenis ini dipentaskan atau dipertunjukkan dengan persiapan yang matang dari segi artistik, koreografi, interpretasi, konsepsional dan tema yang menarik. Tari pertunjukkan juga mempunyai peran untuk mengembangkan pariwisata daerah. Salah satu contohnya adalah Sendratari Ramayana yang dipertunjukkan untuk menarik para wisatawan yang datang ke Yogyakarta.
7. Sarana Katarsis – katarsis artinya pembersihan jiwa. Seni tari ini sebagai sarana katarsis yang mudah dilaksanakan oleh orang-0rang yang mempunyai penghayatan seni mendalam seperti para seniman.
C. SIMBOL DALAM TARI
Smith (1985: 290), mengungkapkan dalam suatu tulisan tentang manusia sebagai makhluk yang mampu menggunakan simbol, menunjuk pentingnya konteks dalam makna simbol. Smith (1985: 310), berpendapat bahwa “tanpa suatu kompleks simbol, pikiran relasional tidak akan mungkin terjadi. Manusia memiliki kemampuan untuk mengisolasi hubungan hubungan dan mengembangkannya dalam makna abstrak”.
Yaswarau (2007: 23)  mengatakan bahwa:
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi derajatnya, karena memiliki keistimewaan sebagai karunia Tuhan, yakni akal budi (kadang juga akal sehat, nurani). Akal budi manusia itu mencakup kemampuan berpikir, daya cipta, karsa dan rasa. Kemampuan bersuara pada manusia ditingkatkan menjadi kemampuan berbahasa dan berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi dengan bahasa ini bisa terjadi karena adanya kemam
puan untuk menciptakan lambang (symbol): bunyi-bunyi yang melambangkan sesuatu dan sesuatu itu bisa makna, maksud, gagasan, konsep dan sebagainya.

Simbol atau tanda dapat dilihat sebagai konsep-konsep yang dianggap oleh manusia sebagai pengkhasan sesuatu yang lain. Suatu simbol menstimulasi atau membawa suatu pesan yang mendorong pemikiran atau tindakan. Simbol adalah objek, kejadian, bunyi bicara, atau bentuk-bentuk tulis yang diberi makna oleh manusia. Bentuk primer simbolisasi oleh manusia adalah melalui bahasa. Tetapi manusia juga berkomunikasi melalui tanda dan simbol dalam bentuk lain seperti lukisan, tarian, musik, arsitektur, pakaian, perhiasan, dan lain lain. Begitu juga yang terdapat pada masyarakat Suku Dayak Bakumpai yang penuh dengan simbol-simbol. Salah satu contohnya pada tari Parang Maya ini banyak simbol-simbol yang muncul didalamnya. Sesajen yang disajikanpun menandakan simbol-simbol yang bermakna. Dari bentuk busana hingga properti yang digunakan di dalam tari Parang Maya ini juga mengandung makna tertentu. Begitu juga dengan gerakan-gerakan tari yang dilakukan dalam Tari Parang Maya serta musik pengiring khususnya syair pengiring tarian tersebut pun terdapat sebagai simbol yang bermakna.
Komunikasi antar budaya adalah proses komunikasi simbolik, interpretatif, transaksional, dan kontekstual yang dilakukan oleh sejumlah orang yang karena memiliki perbedaan derajat kepentingan, memberikan interpretasi dan harapan secara berbeda terhadap apa yang disampaikan dalam bentuk prilaku tertentu sebagai makna yang diperlukan (Liliweri, 2003: 12-13). Komunikasi interaktif adalah komunikasi yang dilakukan komunikator dan komunikan dalam dua arah namun masih berada pada tahap rendah (Wahlstrom dalam Liliweri, 2003: 24).
Apabila masuk ketahap tinggi, misalnya saling mengerti perasaan dan tindakan bersama maka komunikasi tersebut masuk ke dalam tahap komunikasi transaksional (Hybels dan Sandra dalam Liliweri, 2003: 24). Manusia adalah makhluk budaya sekaligus bersimbol. Ia bebas berbuat dan bertindak, berfikir dan menentukan suatu keputusan. Tanpa terkecuali bagi masyarakat Suku Dayak Bakumpai yang berada di Kabupaten Barito Kuala.
Dalam suatu sistem budaya dapat ditemui empat perangkat simbol yang masing-masing mempunyai fungsi tersendiri bagi manusia-manusia yang bersangkutan dalam tindakan antar mereka. Keempat perangkat simbol tersebut dikemukakan oleh Hidajat (2011: 16), yaitu:
1.  Simbol-simbol konstitutif yang terbentuk sebagai kepercayaan
     kepercayaan  dan biasanya merupakan inti dari agama;
2.  Simbol-simbol kognitif yang membentuk ilmu pengetahuan;
3.  Simbol-simbol penilaian moral yang membentuk nilai-nilai dan aturan
     aturan; serta
4.  Simbol-simbol pengungkapan perasaan atau simbol-simbol ekspresif.
Dari keempat perangkat simbol tersebut penulis menganalisis makna simbol tari Parang Maya Suku Dayak Bakumpai baik dalam bentuk gerak, busana, properti dan iringan/musik tari tersebut ke dalam simbol konstitutif, simbol kognitif, simbol penilaian moral dan simbol ekspresif.
Pengetahuan manusia atas kemampuan menggunakan simbol (simbolisasi) inilah yang kemudian melahirkan berbagai macam kajian mengenai fungsi simbol dalam kehidupan manusia. Menurut Hamburg dalam Hidajat (2011), setidaknya ada tiga fungsi simbol yaitu sebagai:
1. ekspresi, seperti terungkap dalam mitos, seni, dan bahasa;
2. institusional, seperti terungkap dalam pandangan dunia alami;
3. commonsense, yang terbangun dan terekfleksi dengan bahasa;
4. konseptual, terungkap dalam sistem tanda-tanda seperti terdapat dalam
    dunia sains.
De Saussure dalam Sumandiyo (2003: 3-4) menyatakan bahwa hubungan antara bentuk dan makna tidak bersifat pribadi, tetapi sosial, yakni didasari oleh kesepakatan (konvensi) sosial. Para strukturalis, merujuk pada de Saussure, melihat tanda sebagai pertemuan antara bentuk dan makna. De Saussure menggunakan istilah signifiant (signifier,ing.; penanda, Ind.) untuk segi suatu tanda, dan signifié (signified, ing.; petanda, Ind.) untuk segi maknanya. Dengan demikian mereka melihat tanda sebagai sesuatu yang menstruktur (proses pemaknaan berupa kaitan antara penanda dan petanda) dan terstruktur (hasil proses tersebut) di dalam kognisi manusia.

D. NILAI DALAM TARI
1.  Wiraga
Wiraga adalah dasar keterampilan gerak tubuh/fisik penari yang dapat menyalurkan  ekspresi batin dalam bentuk gerak tari.  Gerakan anggota tubuh itu antara lain:
Jari-jari tangan
Pergelangan tangan
Siku-siku tangan
Bahu
Leher
Muka dan kepala
Lutut
Mulut
Jari-jari kaki
Dada
Perut
Pinggul
Biji mata
Alis
Pergelangan kaki
 2. Wirama
Wirama adalah suatu pola untuk mencapai gerakan yang harmonis di dalam tari. Di dalamnya terdapat pengaturan dinamika seperi aksen dan tempo tarian. ada dua macam Wirama pada tari, yaitu:
a. Wirama tandak : adalah wirama yang ajeg (tetap) dan murni dengan ketukan dan aksen yang berulng-ulang dan teratur. dalam wirama tandak, gerak tari dan musik lebih mudah disusun. seorang dapat bergerak langsung mengikuti ketukan sekali, ketukan mengganda, ketukan menigakali, atau dapat pula membuat gerakan sinkop (berlawanan dengan gerakan musiknya)
b. Wirama bebas : adalah wirama yang tidak selalu memiliki ketukan dengan akses yang berulang-ulang dan teratur.
3. Wirasa
Wirasa adalah ekspresi raut muka /mimik yang menggambarkan karakter tarian, penghayatan gerak sesuai dengan tuntutan tarian. Wirasa merupakan tingkatan penghayatan dan penjiwaan dalam tarian. seperti : tegas, lembut, gembira dan sedih, yang mengekspresikan melalui gerakan dan mimik wajah sehingga melahirkan keindahan.

4.Wirupa
Adalah penampilan penari dari ujung atas sampai ujung bawah . Wirupa adalah unsur yang memberikan kejelasan karakter gerak tari yang ditunjukan melalui warna, busana dan tata rias.Untuk melengkapi keempat unsur di atas, sebuah tari hendaknya dibangun dengan kesesuaian dari tata rias, kostum, tata lampu, dan tata pangung. Tarian yang mengekspresikan kisah sedih misalnya, tidak cocok ditampilkan dengan tata rias yang menor serta kostum yang berwarna cerah. Sebaliknya, tarian yang mengekspresikan kegembiraan, sangat cocok ditampilkan dengan kostum yang gemerlap.

>>Download<< >>Contoh makalahnya bab 1 sampai beres>>

by:gunawan

2 comments : Post Yours! Read Comment Policy ▼
PLEASE NOTE:
We have Zero Tolerance to Spam. Chessy Comments and Comments with Links will be deleted immediately upon our review.



Copyright © 2017 - new dark - All Rights Reserved
(Articles Cannot Be Reproduced Without Author Permission.)
Design By : Safedark & dark | Powered By: Blogger